Jumat, 11 Desember 2015

Pantai Nongsa ( Batam )

Kota Batam menyandang image sebagai kota industrial, mulai dari garmen, elektronik, sampai galangan kapal. Ia juga menjadi kota pusat belanja murah, seperti barang-barang elektronik, hingga sebutan sebagai kota ‘ruli‘ (rumah liar) akibat tingginya arus migrasi dari berbagai daerah di Nusantara untuk mencari pekerjaan di kota ini. Namun, pada kenyataanya Kota Batam memiliki kawasan wisata alam yang layak diperhitungkan keberadaannya. Yakni, sebuah pantai yang terletak di bagian timur laut Pulau Batam. Pantai Nongsa namanya.
Kawasan wisata pantai ini terletak di Kelurahan Sambu, Kecamatan Batam Timur, Kota Batam, Kepulauan Riau, Indonesia.

Pantai Nongsa merupakan salah satu potensi wisata alam yang mampu menyedot wisatawan domestik maupun mancanegara untuk datang ke Kota Batam. Karena, pantai yang terletak di bagian timur laut Pulau Batam ini memadukan keindahan pantai dengan nuansa kota modern.


Nama ‘nongsa‘ diadopsi dari nama seorang tokoh Melayu yang pertama kali mengembangkan wilayah pesisir ini, dari lahan kosong dan tidak terurus dengan balutan semak-belukar berupa pohon bakau dan perdu menjadi kawasan yang memiliki nilai jual. Oleh masyarakat setempat, kawasan ini dijuluki sebagai wilayah Nongsa Tua.

Dari pantai ini, pesisir pantai Singapura bagian selatan bisa dicapai hanya dengan setengah jam berperahu motor. Dekatnya jarak ini menyebabkan masyarakat desa di sana pada tahun 1970an hingga 1980an lebih mengenal mata uang dolar Singapura atau ringgit Malaysia ketimbang rupiah.  Pada periode itu, para nelayan di wilayah Nongsa menjual ikannya, seperti ikan kerapu, selar, dan ikan-ikan karang lainnya, langsung ke Singapura. Selain menjual ikan, mereka juga biasa menjajakan kayu dari hutan-hutan di Pulau Batam yang kala itu wajah pulau ini masih berupa hutan bakau yang menjadi habitat berang-berang, pelbagai burung rawa, serta elang laut putih.

Kini, Pantai Nongsa Tua telah menjelma sebagai kawasan rekreasi yang prestisius. Tempat ini juga merupakan sebuah kawasan yang selalu diperebutkan oleh para investor untuk membangun resort. Tak jarang penduduk lokal hanya bisa melihat resort eksklusif yang tak terjangkau harganya. Sebagai masyarakat nelayan yang menjadikan laut sebagai penopang hidupnya, penduduk lokal kini tidak lagi bisa bebas berlayar. Pengelola resort kerap melarang mereka membangun bagang di sekitar pantai karena dianggap membahayakan kapal-kapal pesiar atau kapal wisata yang akan berlabuh di salah satu resort yang ada.

Biasanya orang mengungkapkan kekagumannya, kesannya, pada pantai yang dikunjungi tidak jauh dari apa yang ‘dimiliki‘ pantai itu. Misalnya hal-hal lumrah seperti kondisi air pantai yang tenang atau berombak besar, warna air lautnya, pasirnya yang putih, terumbu karang sebagai rumah ribuan biota laut, dan seterusnya. Dari semua itu, Pantai Nongsa punya hal lain dan unik yang tidak banyak dimiliki sebagian besar pantai di Indonesia, yakni pemandangan kota Singapura pada malam hari.

Pantai ini menghadap ke barat laut, karena itu Anda akan disuguhi pemandangan matahari terbenam yang memukau di kala senja. Saat senja, pudarnya mega di ufuk barat mengiringi kepergian sang surya, sementara di sebelah utara Anda akan menyaksikan gemerlap lampu-lampu gedung di Singapura mulai menyala mengganti peran matahari. Singapura malam hari menampilkan kerlap-kerlip dan kilau ribuan lampu kota megapolitan a la New York khas Asia Tenggara, di mana tampak gedung-gedung hunian dan perkantoran pencakar langit masa kini. Moment ini jangan pernah terlewat bila mengunjungi Pantai Nongsa.

Lebih dari itu, mengunjungi Pantai Nongsa akan terasa natural karena lingkungannya terjaga dengan baik. Bagi pengunjung yang ingin berenang di resiknya air laut, maupun ber-snorkeling menyaksikan panorama bawah laut, ada baiknya lebih berhati-hati karena di tempat ini belum ada penjaga pantai yang memantau wisatawan. Terutama bagi para orang tua yang membawa putra-putrinya untuk bermain air.

Selain keindahan pantai dan laut, serta nuansa metropolis Singapura yang dapat Anda nikmati sepuasnya, ada baiknya Anda mengunjungi masyarakat lokal di kawasan ini yang sebagian besar merupakan warga asli Melayu.

Di sini, Anda dapat mengunjungi permukiman penduduk yang terdapat di sepanjang pesisir pantai di Teluk Tering, yakni Kampung Batu Besar dan Kampung Nongsa. Mayoritas dari mereka bermata pencaharian sebagai nelayan, sebagian yang lain berprofesi sebagai pedagang di kawasan sekitar pantai. Menyaksikan dan mengikuti aktivitas keseharian mereka yang barangkali berbeda jauh dari kehidupan rutin Anda, tentunya merupakan sebuah pengalaman yang mengasyikkan.

Kawasan ini makin istimewa karena wisatawan mudah menjangkau tempat wisata unggulan lainnya di Provinsi Kepulauan Riau, seperti Pantai Sekilak dan Pantai Maimun yang juga tidak kalah cantiknya dengan Pantai Nongsa, Pulau Penyengat, Pulau Lingga, Jembatan Barelang, Kamp Pengungsian Vietnam di Pulau Galang, serta pusat-pusat perbelanjaan di Kota Batam, seperti kawasan Nagoya yang hanya memerlukan waktu 20 menit perjalanan.

Untuk sampai di Pantai Nongsa, wisatawan dapat menggunakan taksi yang ‘berkeliaran‘ di sekitar Kota Batam. Dengan taksi, wisatawan membutuhkan waktu lebih-kurang 40 menit dengan tarif Rp75.000,- dari pusat Kota Batam (November 2008).

Bila dari Bandara Hang Nadim, Kota Batam, kurang lebih akan memakan waktu 25 menit dengan mobil atau sepeda motor sewaan. Untuk menuju Pantai Nongsa dari bandar udara ini, pengunjung disarankan melalui Jalan Hang Tuah ke arah timur, hingga bertemu pertigaan jalan. Kemudian belok kiri (ke arah utara), melewati Jalan Hang Jebat sampai di pertigaan jalan kedua. Di persimpangan ini, pengunjung harus belok kiri untuk kali kedua dan lewat Jalan Hang Lekiu yang langsung menuju Pantai Nongsa dengan waktu tempuh 10 sampai 15 menit. Alangkah lebih baik menanyakan arah dan jalan pada warga sekitar agar tidak tersesat. Karena, ada kemungkinan arah dan jalan di sekeliling pantai akan terasa membingungkan untuk kunjungan kali pertama.

Selain itu, bagi wisatawan yang tengah berada di Singapura, dapat menggunakan kapal ferry dari pelabuhan Tanah Merah, Singapura. Kapal ferry ini akan berlabuh di Terminal Ferry Nongsa (ferry port Nongsa).

Pantai Nongsa secara sengaja telah disiapkan oleh Pemerintah Otorita Batam sebagai kawasan wisata yang representatif bagi siapa saja yang mengunjunginya. Karena itu, Anda tidak akan kesulitan menemukan hotel dengan berbagai kelas, pusat-pusat lapangan golf, resort berkelas internasional, persewaan perlengakapan olahraga air, kemudahan mengakses transportasi umum (taksi), rumah sakit, ATM (anjungan tunai mandiri), toilet, dan lain sebagainya.

Selain itu, jangan pernah lewatkan menyantap makanan khas laut Kepulauan Riau di restoran-restoran sea food di Batu Besar, Nongsa. Rumah makan di Batu Besar ini, biasanya dijadikan rujukan wisatawan yang mengunjungi Pantai Nongsa. Begitu juga dengan keberadaan kedai-kedai yang menjajakan kelapa muda dan minuman menyegarkan lainnya.

Aktivitas wisata Anda akan semakin komplit ketika singgah di pusat kerajinan tangan yang ada di sekitar Pantai Nongsa. Di sini, beragam cenderamata khas Melayu Kepulauan Riau dapat dibeli untuk pribadi, kerabat, maupun kolega.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar