Jumat, 11 Desember 2015

Gunung Bintan ( Pulau Bintan )

Berwisata ke Pulau Bintan, Propinsi Kepulauan Riau terasa kurang lengkap sebelum menyambangi Gunung Bintan. Gunung Bintan terletak di Kampung Bekapur, Desa Bintan Buyu, Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Indonesia.

Satu-satunya gunung yang berada di Pulau Bintan ini sebenarnya lebih mirip sebuah bukit, karena ketinggiannya hanya sekitar 400 m di atas permukaan laut. Ketinggian gunung ini mungkin tidak seberapa jika dibandingkan dengan gunung-gunung yang ada di Pulau Jawa, namun Gunung Bintan mempunyai peran penting bagi masyarakat setempat, yaitu sebagai daya tarik kunjungan wisata dan area resapan air (catchment area).  

Gunung yang terletak di tengah-tengah Pulau Bintan dan berjarak sekitar 55 km dari Kota Tanjung Pinang (Ibukota Propinsi Kepulauan Riau) ini juga merupakan kawasan hutan lindung yang di dalamnya terdapat ekosistem khas hutan hujan tropis yang masih terjaga keasliannya, baik aspek flora maupun faunanya.

Pengunjung akan mendapati banyak hal menarik selama mendaki gunung ini. Gunung yang puncaknya dapat dicapai hanya dalam waktu dua jam dengan berjalan kaki ini menyimpan keindahan panorama alam yang memesona. Dari puncak gunung, pengunjung dapat menikmati keindahan pemandangan di sekeliling Pulau Bintan.

Sebagai kawasan hutan hujan tropis, Gunung Bintan juga menyimpan kekayaan flora dan fauna yang khas. Pengunjung dapat melihat berbagai jenis tumbuhan tropis dan pohon-pohon raksasa yang berfungsi sebagai penyangga (buffer) kawasan hutan dari ancaman erosi. Di kawasan yang juga berfungsi sebagai area resapan ini juga hidup aneka satwa seperti monyet, tupai, ular, pelanduk, berbagai jenis burung, dan sebagainya. 

Setelah puas menyisir keindahan alam dari puncak gunung, pengunjung dapat melengkapi perjalanan wisatanya menuju sebuah air terjun yang terletak di kaki gunung. Tempat ini sering digunakan oleh para pengunjung sebagai tempat singgah setelah lelah menyusuri kawasan wisata ini. Tak jarang di antara mereka memanfaatkan air terjun ini sebagai tempat mandi karena kesejukannya dianggap dapat menghilangkan rasa lelah.

Kawasan di kaki gunung juga dimanfaatkan penduduk setempat sebagai lahan pertanian mereka. Di tempat ini banyak terdapat kebun buah penduduk, seperti durian, rambutan, manggis, duku, dan lain-lain. Jika wisatawan berkunjung tepat pada saat musim buah, wisatawan dapat membeli buah langsung dari petaninya, tentu saja dengan harga yang lebih murah. Selain itu, rasanya juga lebih enak dan segar karena langsung dipetik dari pohonnya.  

Bagi wisatawan yang tertarik dengan acara-acara khas pariwisata, sempatkanlah bertandang ke Gunung Bintan pada bulan Juli. Pada setiap bulan ini diselenggarakan acara tahunan yang bertajuk `Bintan Mountain Tracking and Durian Party`. Acara ini berupa perlombaan menyusuri jalan berundak menuju puncak gunung pada malam hari yang kemudian diakhiri dengan pesta makan durian dan ikan bakar. Acara yang telah dimasukkan ke dalam kalender wisata Pemerintah Kabupaten Bintan ini selalu berlangsung meriah, karena diikuti tidak hanya oleh wisatawan lokal, tetapi juga oleh turis mancanegara. 

Untuk menuju Pulau Bintan, wisatawan biasanya harus transit terlebih dahulu di Pulau Batam, karena Batam telah menjadi semacam pintu masuk menuju Pulau Bintan. Akses menuju Batam terbilang mudah, karena setiap hari terdapat rute penerbangan dari kota-kota besar di Indonesia menuju Batam. Dari negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia, akses menuju Batam malah lebih mudah, cukup naik kapal feri satu kali.  

Dari kota Batam, perjalanan ke Bintan terlebih dahulu harus melewati pelabuhan penyeberangan Telaga Punggur, menggunakan taksi dengan biaya antara Rp 60.000—Rp 65.000. Sesampainya di pelabuhan Telaga Punggur, pengunjung dapat menyeberang ke Pulau Bintan dengan menggunakan kapal feri menuju kota Tanjung Pinang, kota yang ditetapkan sebagai Ibu Kota Propinsi Kepulauan Riau. Sarana angkutan penyeberangan Telaga Punggur—Tanjung Pinang beroperasi setiap hari, mulai dari jam 7:30 pagi hingga jam 8 malam, begitu juga sebaliknya. Wisatawan dapat memilih menggunakan feri yang berukuran agak besar, atau memilih menggunakan speed boat yang berukuran lebih kecil. Pengelola jasa transportasi ini juga fleksibel dalam menentukan tarif. Pengunjung dapat membeli tiket untuk sekali jalan sebesar Rp 35.000 per orang, atau sekaligus tiket pergi-pulang sebesar Rp 60.000 (November 2008).  

Selain itu, tiket yang sudah dibeli juga berlaku kapan saja, asalkan masih dalam tenggat waktu yang sudah ditentukan, yaitu satu bulan.  Sesampainya di Tanjung Pinang, perjalanan sekitar 55 km menuju Gunung Bintan dapat ditempuh dengan menggunakan taksi atau mobil sewaan. Letak Gunung Bintan yang tepat di tengah-tengah Pulau Bintan, didukung dengan kondisi jalan yang sudah baik, membuat perjalanan menuju ke gunung ini terasa mudah.

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Riau telah melengkapi obyek wisata Gunung Bintan dengan beberapa fasilitas, seperti lahan parkir, jalan setapak menuju lokasi air terjun, tempat pemandian, warung makan, dan tempat peristirahatan. Namun, jika wisatawan membutuhkan fasilitas dan sarana akomodasi yang lebih lengkap, tempat terdekat untuk memperolehnya adalah di Kota Tanjung Pinang.  

Sebagai Ibukota Propinsi Kepulauan Riau, Tanjung Pinang menyediakan fasilitas-fasilitas seperti hotel (baik kelas melati maupun berbintang), pusat perbelanjaan, sarana perbankan, restoran, sarana peribadatan, biro perjalanan wisata, salon kecantikan, dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar