Jumat, 17 April 2015

Danau Tanjung Putus ( Kampar )

Terletak di Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Indonesia. Lokasi Desa Wisata  Buluh Cina berjarak sekitar 20 kilometer atau setengah jam perjalanan mengendarai mobil dari Kota Pekanbaru, ibukota Provinsi Riau. Dan berjarak sekitar 90  kilometer dari Bangkinang, ibukota Kabupaten Kampar.
Desa Wisata Buluh  Cina dibelah oleh Sungai Kampar yang dikelilingi oleh hutan tropis seluas 100  (seratus) hektare lebih. Desa Buluh Cina terbagi ke dalam tiga dusun dengan jumlah penduduk sekitar 1500 jiwa atau 300 kepala keluarga (KK). Desa Buluh Cina merupakan desa adat tertua yang mengilhami kelahiran desa-desa yang ada di sekitarnya, seperti Desa Watas Hutan, Desa Pangkalan Baru, Desa Baru, Desa  Pandau Jaya dan Desa Tanah Merah. Adat istiadat Desa Buluh Cina mirip dengan masyarakat XIII Koto Kampar (Riau) dan Minang (Sumatera Barat). Penduduk  setempat dibagi ke dalam dua suku berdasarkan garis keturunan dari pihak ibu (matrilinial),  yaitu Suku Melayu dengan pucuk pimpinan adatnya Datuk Majolelo dan Suku Domo dengan pucuk pimpinan adatnya Datuk Tumanggung. Setelah Datuk Majolelo pindah  ke Desa Watas Hutan, pucuk pimpinan adat Suku Melayu dipegang oleh Datuk  Bagindo. Sejak tahun 1997 masyarakat desa tersebut dilarang berjudi, minuman  keras dan mengkonsumsi narkoba. Kebijakan itu dibarengi dengan larangan menjual  atau menyewa kaset/kepingan VCD.
Letak Desa Buluh  Cina sangatlah unik karena diapit oleh sebelas danau dari arah utara dan selatan, yang lebarnya rata-rata 100 meter dan luasnya berkisar antara 200-3000  meter. Di sisi utara desa terdapat tiga danau, yaitu Danau Rengas, Danau Rawang  dan Danau Lagun. Sedangkan di sisi selatan desa terdapat delapan danau, yaitu  Danau Tuok Tonga, Danau Baru, Danau Tanjung Putus, Danau Pinang Dalam, Danau Pinang Luar, Danau Rayo, Danau Tanjung Baling dan Danau Bunte. Di desa ini  pengunjung bisa melihat rumah panggung khas Melayu Kampar, Balai Adat dan museum  dua suku yang berisi peralatan-peralatan yang diwariskan secara turun-temurun  dari para leluhur. Di sepanjang tepian sungai, pengunjung dapat menyaksikan anak-anak  mandi dan wanita mencuci di atas rakit-rakit. Sampan-sampan penduduk yang lalu  lalang mencari ikan atau pergi ke ladang menambah keindahan suasana desa. Pengunjung  yang tidak suka berdiam diri bisa melakukan kegiatan memancing di sehiliran  sungai Kampar atau di sebelas danau alam di yang ada di sekitarnya. Bagi yang  suka berpetualang, dapat menyusuri hutan belantara yang berisi ratusan pohon kayu  yang menjulang tinggi. Di lokasi ini pengunjung bisa menjumpai berbagai jenis pakis gajah, pinang-pinang, anggrek hutan, serta berbagai jenis satwa liar, seperti  rusa, kijang, monyet, siamang, musang, trenggiling, landak dan tupai.  Pengunjung dapat bermain bola voli di pantai yang berpasir lembut. Para pencinta alam yang ingin bermalam dapat berkemah di  tanjung-tanjung sungai.
Di Desa Buluh Cina terdapat Perpustakaan Negeri Enam Tanjung dan Aquarium Ikan Sungai yang bisa diakses oleh para pengunjung. Setiap tanggal 9 Agustus, untuk memperingati HUT  Provinsi Riau, di desa tersebut diadakan perlombaan Perahu Naga yang diikuti  oleh berbagai kalangan dan dari berbagai daerah, bahkan ada yang dari luar  negeri. Pada event tahunan itu ditampilkan berbagai atraksi kesenian  tradisional setempat dan aneka lomba pendukung lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar