Sabtu, 28 Maret 2015

Provinsi Sumatera Utara



Sumatera Utara adalah sebuah provinsi yang terletak di Pulau Sumatera, Indonesia dan beribukota di Medan.

Geografi

Provinsi Sumatera Utara terletak pada 1° - 4° Lintang Utara dan 98° - 100° Bujur Timur, Luas daratan Provinsi Sumatera Utara 72.981,23 km².  Sumatera Utara pada dasarnya dapat dibagi atas :
1. Pesisir Timur 
2. Pegunungan Bukit Barisan 
3. Pesisir Barat 
4. Kepulauan Nias

Pesisir timur merupakan wilayah di dalam provinsi yang paling pesat perkembangannya karena persyaratan infrastruktur yang relatif lebih lengkap daripada wilayah lainnya. Wilayah pesisir timur juga merupakan wilayah yang relatif padat konsentrasi penduduknya dibandingkan wilayah lainnya. Pada masa kolonial Hindia-Belanda, wilayah ini termasuk residentie Sumatra's Oostkust bersama provinsi Riau.


Di wilayah tengah provinsi berjajar Pegunungan Bukit Barisan. Di pegunungan ini terdapat beberapa wilayah yang menjadi kantong-kantong konsentrasi penduduk. Daerah di sekitar Danau Toba dan Pulau Samosir, merupakan daerah padat penduduk yang menggantungkan hidupnya kepada danau ini.


Pesisir barat merupakan wilayah yang cukup sempit, dengan komposisi penduduk yang terdiri dari masyarakat Batak, Minangkabau, dan Aceh. Namun secara kultur dan etnolinguistik, wilayah ini masuk ke dalam budaya dan Bahasa Minangkabau.


Batas wilayah

Utara : Provinsi Aceh dan Selat Malaka 
Selatan : Provinsi Riau, Provinsi Sumatera Barat, dan Samudera Indonesia 
Barat  : Provinsi Aceh dan Samudera Indonesia 
Timur : Selat Malaka

Terdapat 419 pulau di propisi Sumatera Utara. Pulau-pulau terluar adalah pulau Simuk (kepulauan Nias), dan pulau Berhala di selat Sumatera (Malaka).

Kepulauan Nias terdiri dari pulau Nias sebagai pulau utama dan pulau-pulau kecil lain di sekitarnya. Kepulauan Nias terletak di lepas pantai pesisir barat di Samudera Hindia. Pusat pemerintahan terletak di Gunung Sitoli.

Kepulauan Batu terdiri dari 51 pulau dengan 4 pulau besar: Sibuasi, Pini, Tanahbala, Tanahmasa. Pusat pemerintahan di Pulautelo di pulau Sibuasi. Kepulauan Batu terletak di tenggara kepulauan Nias. Pulau-pulau lain di Sumatera Utara: Imanna, Pasu, Bawa, Hamutaia, Batumakalele, Lego, Masa, Bau, Simaleh, Makole, Jake, dan Sigata, Wunga.
Di Sumatera Utara saat ini terdapat dua taman nasional, yakni Taman Nasional Gunung Leuser dan Taman Nasional Batang Gadis. Menurut Keputusan Menteri Kehutanan, Nomor 44 Tahun 2005, luas hutan di Sumatera Utara saat ini 3.742.120 hektare (ha). Yang terdiri dari Kawasan Suaka Alam/Kawasan Pelestarian Alam seluas 477.070 ha, Hutan Lindung 1.297.330 ha, Hutan Produksi Terbatas 879.270 ha, Hutan Produksi Tetap 1.035.690 ha dan Hutan Produksi yang dapat dikonversi seluas 52.760 ha.  

Namun angka ini sifatnya secara de jure saja. Sebab secara de facto, hutan yang ada tidak seluas itu lagi. Terjadi banyak kerusakan akibat perambahan dan pembalakan liar. Sejauh ini, sudah 206.000 ha lebih hutan di Sumut telah mengalami perubahan fungsi. Telah berubah menjadi lahan perkebunan, transmigrasi. Dari luas tersebut, sebanyak 163.000 ha untuk areal perkebunan dan 42.900 ha untuk areal transmigrasi.

Iklim

Daerah ini beriklim tropis. Pada bulan Mei hingga September, curah hujan ringan. Sedangkan Oktober hingga April, curah hujan relatif lebat akibat intensitas udara yang lembap.

Suku Bangsa

Sumatera Utara merupakan provinsi multietnis dengan Batak, Nias, dan Melayu sebagai penduduk asli wilayah ini. Daerah pesisir timur Sumatera Utara, pada umumnya dihuni oleh orang-orang Melayu. Pantai barat dari Barus hingga Natal, banyak bermukim orang Minangkabau. Wilayah tengah sekitar Danau Toba, banyak dihuni oleh Suku Batak yang sebagian besarnya beragama Kristen. Suku Nias berada di kepulauan sebelah barat. Sejak dibukanya perkebunan tembakau di Sumatera Timur, pemerintah kolonial Hindia Belanda banyak mendatangkan kuli kontrak yang dipekerjakan di perkebunan. Pendatang tersebut kebanyakan berasal dari etnis Jawa dan Tionghoa. Pusat penyebaran suku-suku di Sumatera Utara, sebagai berikut :
1. Suku Melayu : Pesisir Timur, terutama di Kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, dan Langkat 
2. Suku Batak Karo : Kabupaten Karo 
3. Suku Batak Toba : Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Samosir, Kabupaten Toba Samosir 
3. Suku Batak Mandailing : Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Batubara, Kabupaten Padang Lawas 
5. Suku Batak Angkola : Kabupaten Tapanuli Selatan 
6. Suku Batak Simalungun : Kabupaten Simalungun 
7. Suku Batak Pakpak : Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat 
8. Suku Nias : Pulau Nias 
9. Suku Minangkabau : Kota Medan, Kabupaten Asahan, Pesisir Barat (Natal, Sorkam, Sibolga, dan Barus) 
10. Suku Aceh : Kota Medan 
11. Suku Jawa : Pesisir Timur 
12. Suku Tionghoa : Perkotaan Pesisir Timur & Barat.

Bahasa

Pada umumnya, bahasa yang dipergunakan secara luas adalah Bahasa Indonesia. Suku Melayu Deli mayoritas menuturkan Bahasa Indonesia karena kedekatannya dengan Bahasa Melayu yang menjadi bahasa ibu masyarakat Deli. Pesisir timur seperi wilayah Serdang Bedagai, Pangkalan Dodek, Batubara, Asahan, dan Tanjung Balai, memakai Bahasa Melayu dialek "o" begitu juga di Labuhan Batu dengan sedikit perbedaan ragam. Di Kabupaten Langkat masih menggunakan bahasa Melayu dialek "e" yang sering juga disebut Bahasa Maya-maya. Mayarakat Jawa di daerah perkebunan, menuturkan Bahasa Jawa sebagai pengantar sehari-hari.  Di Medan, orang Tionghoa lazim menuturkan Bahasa Hokkian selain bahasa Indonesia. Di pegunungan, masyarakat Batak menuturkan Bahasa Batak yang terbagi atas empat logat (Silindung-Samosir-Humbang-Toba). Bahasa Nias dituturkan di Kepulauan Nias oleh suku Nias. Sedangkan orang-orang di pesisir barat, seperti Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Natal menggunakan Bahasa Minangkabau.

Agama

Agama utama di Sumatera Utara adalah :
1. Islam: terutama dipeluk oleh suku Melayu, Pesisir, Minangkabau, Jawa, Aceh, Mandailing, Angkola, sebagian Karo, Simalungun dan Pakpak. 
2. Kristen (Protestan dan Katolik): terutama dipeluk oleh suku Batak Toba, Karo, Simalungun, dan Nias. 
3. Hindu: terutama dipeluk oleh suku Tamil di perkotaan 
Buddha: terutama dipeluk oleh suku Peranakan di perkotaan.
4. Konghucu : terutama dipeluk oleh suku Peranakan di perkotaan. 
5. Parmalim : dipeluk oleh sebagian suku Batak yang berpusat di Huta Tinggi. 
6. Animisme : masih ada dipeluk oleh suku Batak, yaitu Pelebegu Parhabonaron dan kepercayaan sejenisnya.

Seni dan budaya


Musik 

Musik yang biasa dimainkan,cenderung tergantung dengan upacara-upacara adat yang diadakan, tetapi lebih dominan dengan genderangnya. Seperti pada Etnis Pesisir terdapat serangkaian alat musik yang dinamakan Sikambang.

Arsitektur

Dalam bidang seni rupa yang menonjol adalah arsitektur rumah adat yang merupakan perpaduan dari hasil seni pahat dan seni ukir serta hasil seni kerajinan. Arsitektur rumah adat terdapat dalam berbagai bentuk ornamen.Pada umumnya bentuk bangunan rumah adat pada kelompok adat batak melambangkan "kerbau berdiri tegak". Hal ini lebih jelas lagi dengan menghias pucuk atap dengan kepala kerbau.
Rumah adat etnis Batak, Ruma Batak, berdiri kokoh dan megah serta masih banyak ditemui di Samosir.

Rumah adat Karo kelihatan besar dan lebih tinggi dibandingkan dengan rumah adat lainnya. Atapnya terbuat dari ijuk dan biasanya ditambah dengan atap-atap yang lebih kecil berbentuk segitiga yang disebut "ayo-ayo rumah" dan "tersek". Dengan atap menjulang berlapis-lapis itu rumah Karo memiliki bentuk khas dibanding dengan rumah tradisional lainnya yang hanya memiliki satu lapis atap di Sumatera Utara.
Bentuk rumah adat di daerah Simalungun cukup memikat. Kompleks rumah adat di desa Pematang Purba terdiri dari beberapa bangunan yaitu rumah bolon, balai bolon, jemur, pantangan balai butuh, dan lesung.

Bangunan khas Mandailing yang menonjol disebut "Bagas Gadang" (rumah Namora Natoras) dan "Sopo Godang" (balai musyawarah adat).

Rumah adat di pesisir barat kelihatan lebih megah dan lebih indah dibandingkan dengan rumah adat lainnya. Rumah adat ini masih berdiri kokoh di halaman Gedung Nasional Sibolga.

Tarian 

Perbendaharaan seni tari tradisional meliputi berbagai jenis. Ada yang bersifat magis, berupa tarian sakral, dan ada yang bersifat hiburan saja yang berupa tari profan. Di samping tari adat yang merupakan bagian dari upacara adat, tari sakral biasanya ditarikan oleh dayu-datu. Termasuk jenis tari ini adalah tari guru dan tari tungkat. Datu menarikannya sambil mengayunkan tongkat sakti yang disebut Tunggal Panaluan.

Tari profan biasanya ialah tari pergaulan muda-mudi yang ditarikan pada pesta gembira. Tortor ada yang ditarikan saat acara perkawinan. Biasanya ditarikan oleh para hadirin termasuk pengantin dan juga para muda-mudi. Tari muda-mudi ini, misalnya morah-morah, parakut, sipajok, patam-patam sering dan kebangkiung. Tari magis misalnya tari tortor nasiaran, tortor tunggal panaluan. Tarian magis ini biasanya dilakukan dengan penuh kekhusukan.

Selain tarian Batak terdapat pula tarian Melayu seperti Serampang XII.

Kerajinan

Selain arsitektur,tenunan merupakan seni kerajinan yang menarik dari suku Batak. Contoh tenunan ini adalah kain ulos dan kain songket. Ulos merupakan kain adat Batak yang digunakan dalam upacara-upacara perkawinan, kematian, mendirikan rumah, kesenian,dsb. Bahan kain ulos terbuat dari benang kapas atau rami. Warna ulos biasanya adalah hitam, putih, dan merah yang mempunyai makna tertentu. Sedangkan warna lain merupakan lambang dari variasi kehidupan.

Pada suku Pakpak ada tenunan yang dikenal dengan nama oles. Bisanya warna dasar oles adalah hitam kecokelatan atau putih.

Pada suku Karo ada tenunan yang dikenal dengan nama uis. Bisanya warna dasar uis adalah biru tua dan kemerahan.

Pada masyarakat pesisir barat ada tenunan yang dikenal dengan nama Songket Barus. Biasanya warna dasar kerajinan ini adalah Merah Tua atau Kuning Emas.

Makanan khas

Makanan Khas di Sumatera Utara sangat bervariasi, tergantung dari daerah tersebut. Saksang dan Babi panggang sangat familiar untuk mereka yang melaksanakan pesta maupun masakan rumah. Misalkan seperti didaerah Pakpak Dairi, Pelleng adalah makanan khas dengan bumbu yang sangat pedas.

Di tanah Batak sendiri ada dengke naniarsik yang merupakan ikan yang digulai tanpa menggunakan kelapa. Untuk cita rasa, tanah Batak adalah surga bagi pecinta makanan santan dan pedas. Pasituak Natonggi atau uang beli nira yang manis adalah istilah yang sangat akrab disana, menggambarkan betapa dekatnya tuak atau nira dengan kehidupan mereka.

Danau Toba ( Sumatera Utara )

Inilah danau vulkanis terbesar dan terluas di dunia. Popularitas wisata Danau Toba telah dikenal hingga ke dunia internasional, memberi kontribusi yang positif terhadap perkembangan daerah dan kehidupan masyarakat di sana. 

Panorama alam Danau Toba adalah satu yang paling memikat dari tanah Sumatera Utara dengan suasana sejuk menyegarkan, hamparan air jernih membiru, dan pemandangan memesona pegunungan hijau. Anda dapat menikmatinya dari berbagai spot yang ada di kawasan wisata tersebut. Di tengah danau ini, terdapat sebuah pulau yang tak lain adalah ikon kepariwisataan Sumatera Utara, yaitu Pulau Samosir.  Salah satu cara terbaik untuk menikmati pesona danau terbesar kedua di dunia setelah Danau Victoria di Afrika ini adalah dari kota Parapat. Sebab, kota Parapat ini berada pada semenanjung yang menonjol ke danau. Anda dapat menikmati pemandangan danau dengan menyewa sepeda untuk berkeliling di sepanjang pinggiran danau, ini adalah kegiatan yang menyenangkan di sana. Selain itu, berenang, olahraga air, hingga berkeliling dengan boat juga dapat Anda lakukan di sana. Jangan khawatir, terdapat banyak hotel, penginapan, hingga guesthouse di tempat wisata Sumatera Utara yang satu ini.




Pulau Nias ( Sumatera Utara )

Nias memiliki reputasi dunia dengan pesona lompat batu dan kegiatan selancar. Dinding batu setinggi 2 meter dapat dilompati oleh pemuda setempat dengan begitu mudahnya. Ini adalah suguhan atraksi di Nias yang terkenal, dapat Anda temukan di desa Bawomatauo.  Tradisi lompat batu di Pulau Nias lahir dari kebiasaan berperang antardesa masyarakat Pulau Nias. Di desa Bawatomataluo dan Hilisimae, ada juga pertunjukan tari perang tradisional dimana para penarinya mengenakan kostum tradisional dengan bulu burung berwarna cerah yang diikatkan di kepala mereka. Selain itu, berselancar di Nias adalah salah satu yang terbaik di dunia dengan ombak besar yang menantang, sebuah hal yang juga dapat Anda temukan di Hawaii.  Pulau Nias terletak di Samudera Hindia pada arah barat Pulau Sumatera. Gunung Sitoli merupakan kota yang menjadi salah satu sentral kepariwisataan di sana. Anda dapat menemukan Museum Pusaka Nias di kota ini dengan 6.500 koleksi benda budaya peninggalan Masyarakat Nias. Bersama dengan Danau Toba, Pulau Nias adalah beberapa tempat wisata di Sumatera Utara yang dikenal luas di mancanegara.





 

Air Terjun Sipiso-Piso Tongging ( Sumatera Utara )

Daya tarik air terjun Sipiso-Piso Tongging terletak pada ketinggian air terjunnya mencapai 120 meter dan terletak dekat sekali dengan Gunung Sipiso-Piso. Di kawasan air terjun ini, Anda dapat menyaksikan panorama indah Danau Toba serta keindahan alam yang ada di sana. Hanya saja, untuk dapat berada di bagian bawah air terjun ini, Anda harus menuruni 1000 anak tangga yang berlika-liku. Jika telah sampai ke bawah, Anda dapat menyaksikan keindahan air terjun Sipiso-Piso yang sesungguhnya.

Kampung Madras Medan / Kampung Keling ( Medan )


Kampung Madras Medan atau sering juga disebut sebagai Kampung Keling adalah daerah yang sebagian besar penduduknya merupakan orang Keling atau India. Suasana di Kampung Madras Medan sangat kental dengan adat istiadat penduduk India yang beragama Hindu. Di lokasi ini masih terdapat cukup banyak bangunan khas Belanda sehingga selain wisata budaya, anda juga dapat menikmati wisata sejarah di Kampung Madras Medan. Selain itu anda juga dapat menikmati wisata kuliner ala India, dan berbelanja pernak pernik India serta menjahit baju dengan kualitas baik di Kampung Madras Medan.




Istana Maimun ( Medan )

Istana Maimun adalah peninggalan Kerajaan Deli yang terkenal, sebuah istana berwarna kuning berdiri megah di tengah Kota Medan dan menjadi ikon kota metropolitan tersebut. Anda dapat menjumpai istana ini di Jln. Brigjen Katamso Kec. Medan Maimun, Medan. Secara arsitektural, bangunan Istana Maimun didominasi warna kuning yang merupakan warna khas Melayu. Saat memasuki tempat wisata di Medan yang satu ini, Anda dapat menyaksikan ragam koleksi yang dimiliki istana di masa lampaunya. Beberapa di antaranya adalah koleksi foto sultan, singgasana sultan, hingga sejarah Kerajaan Deli. Untuk dapat masuk ke Istana Maimu ini, Anda harus membayar tiket masuk sebesar Rp 8 ribu per orang. Istana ini buka mulai dari pukul 8 pagi hingga 5 sore.


Pantai Lagundri dan Pantai Sorake ( Nias )

 Pantai Lagundri dan Pantai Sorake adalah pantai yang masih berada dalam 1 garis pantai di Kecamatan Teluk Dalam, Nias Selatan, Sumatera Utara. Kedua pantai ini sangatlah terkenal di dunia karena ombaknya yang besar dan sangat disukai para peselancar dari berbagai belahan dunia. Bila anda tidak dapat berselancar, tidak perlu kuatir karena di kedua pantai ini banyak terdapat pelatih selancar. Selain itu ada puluhan penginapan di sepanjang pantai sehingga anda tidak perlu kuatir kesulitan mendapat penginapan.



 

Masjid Raya Medan ( Medan )

Masjid Raya Medan yang berlokasi di Medan, Sumatera Utara mulai dibangun pada tahun 1906 dengan gaya campuran antara Timur Tengah, Spanyol, dan India. Beralamat di Jalan Sisingamangaraja, Masjid Raya Medan sangat mudah ditemui oleh wisatawan yang tertarik dengan keanggunan Masjid Raya Medan.

Bukit Lawang ( Sumatera Utara )

Inilah sebuah tempat wisata di Sumatera Utara yang menyuguhkan Anda akan kegiatan penjelajahan hutan serta menyaksikan dari dekat kehidupan satwa di alam bebas. Bukit Lawang adalah sebuah perwujudan hutan tropis, terletak dekat pintu masuk Taman Nasional Gunung Leuser. Kawasan wisata Bukit Lawang disukai banyak kalangan sebagai salah satu destinasi wisata alam yang menarik di Sumatera Utara. Tersedia banyak penginapan dan losmen. Kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya trekking hingga rafting. Dari kota Medan, Anda perlu menempuh perjalanan selama sekitar 3 jam untuk dapat sampai di kawasan wisata Bukit Lawang ini.



Jumat, 27 Maret 2015

Graha Santa Maria Annai Velangkanni ( Medan )

Inilah salah satu destinasi wisata di rohani di Medan, sebuah gereja umat Katholik yang sangat unik. Secara arsitektural, bangunan Graha Santa Maria Annai Velangkanni hampir mirip sebuah kuil Hindu. Pada awalnya gereja ini diperuntukkan bagi umat Katolik Tamil yang ada di kota Medan, dan dalam perjalanannya terbuka bagi seluruh umat.

Nama Annai Velangkani, yang berarti Bunda dari Velangkanni, dijadikan sebagai nama gereja dan merupakan sebuah persembahan kepada Bunda Maria yang pernah menampakkan diri di pesisir Velangkanni, Tamil Nadu, India pada abad 17.  Bangunan gereja ini begitu megah, oleh karenanya berfoto menjadi sebuah kegiatan yang paling sering dilakukan wisatawan selain tentu saja berdoa. Di samping bangunan gedung utama, ada sebuah bangunan kecil bernama Kapel Maria, sebuah tempat berdoa kepada Bunda Maria yang penuh dengan bunga-bunga dari peziarah dan berdoa Rosario di tempat tersebut.

Tangkahan ( Sumatera Utara )

Tangkahan merupakan kawasan yang termasuk dalam Taman Nasional Gunung Leuser, Sumatera Utara. Wisata Tangkahanberupa jelajah hutan liar, gua kalong, cubbing, treking gajah dan air terjun atau sekedar mandi di Sungai dengan pemandangan indah pegunungan. Tangkahan merupakan salah satu eko wisata yang ada di Indonesia.  Dengan bentuk tanah berbukit, hutan tropis yang rindang, dan suasana yang sejuk, Tangkahan sangatlah cocok untuk pecinta wisata alam. Kegiatan yang dapat anda lakukan di Tangkahan adalah berenang, trekking, menaiki gajah, masuk goa kelelawar, bermain di air terjun, dan lain-lain.

Bukit Gundaling ( Brastagi )

Bukit Gundaling adalah salah satu tempat wisata di Sumatera Utara yang terletak sekitar 60 km dari kota Medan, dan berjarak kurang lebih 3 km dari pusat kota Brastagi.  Berada di pinggir kota Berastagi, Bukit Gundaling berada di ketinggian 1.575 m di atas permukaan laut.  Lokasi wisata Gundaling ini sudah dikenal sejak jaman penjajahan Belanda sebagai tempat rekreasi yang mengasyikan. Menurut cerita masyarakat setempat, asal mula kenapa dinamakan “Gundaling” bermula dari kejadian seorang tentara asing yang kehilangan sebuah senjata kesayangannya disebuah bukit. Yang pada akhirnya tentara asing tersebut menuliskan sebuah kalimat “Gun Darling” dipuncak bukit tersebut sebagai bentuk ungkapan kesedihannya. Percaya atau tidak, namun begitulah cerita yang tentang asal mula bukit “Gundaling”. Berjalan kaki sambil menyusuri puncak bukit Gundaling yang di tumbuhi pohon pinus akan menjadi sensasi tersendiri dan menyenangkan bagi para pengunjung karena pengunjung dapat menikmati udara yang begitu sejuk dan menyegarkan, tidak hanya pohon pinus saja, di sini juga terdapat taman yang banyak ditumbuhi oleh bunga-bunga yang indah serta patung-patung manusia yang mengenakan pakaian adat khas suku Batak Karo.  Kini Gundaling dikenal sebagai kota Markisa dan Jeruk Manis di Brastagi yang merupakan daerah yang sejuk serta memiliki hamparan perladangan pertanian yang indah, luas dan hijau.

Lau Mentar Canyon ( Deli Serdang )

Kampung bersejarah, indah nan ramah, Melahap ikan mas bakar dengan sambal khas karo itu adalah super kenikmatan tak terhingga merupakan menu makan siang yang tidak dilewatkan di kampung Liang, apalagi dibarengi keramahan penduduk asli kalak karo. Cerita punya cerita,ternyata kampung Liang adalah induk dari sejarah kecamatan STM Hulu dan Hilir, “STM itu apa bapak?” Tanya kami, ternyata STM itu adalah singkatan dari “Sinembah Tanjung Muda”, dari namanya saja kampung ini punya kedekatan sejara dengan  Kesultanan Deli, konon kampung ini merupakan kawasan kesultanan deli yang dikelola dan didiami oleh penduduk bersuku karo. Tidak sebatas itu, sejarah perjuangan kemerdekaan indah terukir disini, dengan mudah anda akan menemukan monument tugu juang 45 berdiri kokoh ditengah kampung sebagai bukti bahwa dahulu masyarakat kampung bersama para pejuang bergerilya melawan penjajah Belanda. Tak sekedar panorama alam yang bisa dinikmati tenyata disini juga tempatnya wisata sejarah.

Gemericik air terjun dan aroma belerang, menggoda hati untuk segera menyeburkan badan penuh peluh ke air yang dingin. Sungai  dan air terjun Lau Mentar adalah pesona dua iar berbeda yang tidak bisa dilewatkan untuk mendi didalamnya. Air tawar dingin bertemu dengan hangatnya sungai belerang mengalir lembut disela bebatuan yang membentuk jeram-jeram putih. Air tenang tampak biru kehijuan membawa dedaun yang jatuh hanyut bersama arus lembut mengalir.





Danau Lau Kawar ( Sinabung )

Danau Lau Kawar, dengan airnya yang berwarna biru, terletak di kaki Gunung Sinabung, Sumatera Utara. Danau Lau Kawar memiliki luas sekitar 200 hektar. Walau lebih kecil dari Danau Toba, Danau Lau Kawar memiliki suasana yang asri dengan banyak pepohonan hijau di kaki gunung sehingga tidak kalah indah dari Danau Toba. Pinggir Danau Lau Kawar sering digunakan oleh grup yang berkemah, beristirahat saat mendaki Gunung Sinabung. Selain itu kita juga dapat melihat beberapa orang memancing di tengah danau dengan menggunakan perahu kecil.

Salju Panas Dolok Tinggi Raja ( Sumatera Utara )

Tempat wisata Salju Panas Dolok Tinggi Raja berlokasi di Desa Dolok Tinggi Raja, Sumatera Utara. Salju Panas Dolok Tinggi Raja adalah sebuah kawasan bukit kapur, menyerupai sebuah danau, dan memiliki warna tanah yan gunik, yakni bewarna putih menyerupai salju.  Di tengah-tengah Salju panas Dolok Tinggi Raja, terdapat danau air panas yang berwarna biru kehijauan. Salju Panas Dolok Tinggi Raja adalah salah satu tempat wisata di Sumatera Utara yang belum terkenal namun sangat menarik untuk dikunjungi.

Air Terjun Telaga Dwi Warna ( Sibolangit )

Air Terjun Telaga Dwi Warna berada di dalam hutan Sibolangit. Air terjun setinggi sekitar 100 meter ini, sesuai namanya memiliki dua warna yang berbeda; yang satu air terjunnya berwarna biru bersuhu dingin. Satunya lagi tak jauh dari air terjun pertama terdapat air terjun yang hangat yang berwarna putih.  Air Terjun Telaga Dwi Warna Sibolangit mempunyai warna putih ke abuan dan biru muda karena kandungan fosfor dan belerang yang dimilikinya.  Untuk sampai ke Telaga Dua warna butuh 3 jam perjalanan dengan kaki menjelajah hutan dari Taman Wisata Sibolangit. Lelah perjalanan selama 3 jam dengan kaki melewati pegunungan dan bukit, jalan menurun curam, serta melewati hutan akan terbayar ketika melihat keindahan air terjun Dua Warna. Jika ingin ke sana sebaiknya menyewa tour guide/ranger hutan agar tidak tersesat.  Tempat wisata ini cocok untuk camping. . Untuk dapat mencapai lokasi Air Terjun Telaga Dwi Warna Sibolangit, anda akan melewati hutan jadi persiapkan diri anda sebelumnya. Apabila takut tersesat, anda dapat menyewa pemandu jalan.

Taman Nasional Gunung Leuser

Taman Nasional Gunung Leuser adalah sebuah area pelestarian alam yang berlokasi di 2 Provinsi yaitu Sumatera Utara dan Nangroe Aceh Darusalam. Selain berfungsi sebagai area pelestarian alam, Taman Nasional Gunung Leuser juga menjadi tempat wisata alam di Sumatera Utara yang cukup menarik karena keanekaragaman fauna dan floranya. Taman Nasional Gunung Leuser sangat cocok untuk mencari ketenangan dari keseharian suasana kota yang biasa kita rasakan.

Danau Linting ( Deli Serdang )

Danau Linting berlokasi di Desa Sibunga-bunga Hilir, Kecamatan STM Hulu, Kabupaten Deli Serdang, berjarak sekitar 2 jam perjalanan dari Kota Medan. Danau Linting adalah salah satu danau unik yang bisa dikunjungi di sekitar Kota Medan. Unik sebab airnya berwarna hijau dan biru, yang disekelilingnya terdapat batu cadas.  Danau Linting merupakan sebuah danau vulkanik dengan ukuran sekitar 1 hektar dan mengandung belerang sehingga warna airnya bewarna kehijauan. Apabila anda ingin berenang berhati-hatilah karena Danau Linting memiliki air cukup dalam, diperkirakan kedalaman lebih dari 100 meter.  Danau mungil yang memiliki nuansa menyejukkan ini disekelingnya terdapat pepohonan dengan akar yang panjang, bernuansa mistis sekaligus mempesona.

Taman Alam Lumbini ( Sibayak )

Taman Alam Lumbini terletak di kaki Gunung Sibayak, menjadi sebuah destinasi wisata Berastagi yang populer, serta memiliki keunikan berupa adanya sebuah pagoda yang merupakan pagoda tertinggi di Indonesia. Pagoda ini adalah replika Pagoda Shwedago yang ada di Myanmar. Ciri khas pagoda ini adalah stupa Buddha sepanjang 69 meter dan tinggi 46,8 meter. Terdapat lebih dari 2500 patung Buddha dan relief lainnya di kawsan wisata ini.

Kemegahan Pagoda di Taman Alam Lumbini ini terlihat karena megahnya bangunan yang diselimuti cat berwarna emas yang sangat cerah. Luas bangunannya juga sangat besar dan mengitarinya adalah kegiatan yang menarik.  Taman Alama Lumbini memiliki panorama alam yang indah dengan hawa udara yang sejuk. Menyaksikan panorama taman alam dengan keunikan pagoda megah yang berwarna keemasan adalah sebuah hal yang sangat menarik dari tempat wisata di Sumatera Utara yang satu ini. Anda tidak akan dikenai biaya apaun untuk dapat masuk ke tempat wisata ini.

Air Terjun Sigura-Gura ( Toba Samosir )

Inilah air terjun tertinggi di Indonesia, berketinggian 250 meter dan berada di bentang alam dekat dengan Danau Toba. Udara sekitar yang dingin dan sejuk adalah karakter tempat wisata di Sumatera Utara yang satu ini.  Dari kejauhan, air terjun ini terlihat seperti curahan air rakasasa dengan suara dentuman air yang terdengar dari kejauhan. Air terjun ini bersumber dari Sungai Asahan yang aliran airnya bermula dari Danau Toba.

Aliran sungai dari air terjun Sigura-Gura ini kerapkali menjadi tempat kompetisi rafting di Indonesia dan dunia dengan aliran air yang deras dan berkontur bebatuan. Beberapa kegiatan populer selain rafting, tentu saja berkemah di areal air terjun.  Selain itu, berenang di sungai dekat air terjun tersebut adalah kegiatan yang hampir selalu dilakukan banyak wisatawan di samping berfoto dengan latar belakang air terjun dan bentang alamnya yang mempesona.

Kota Tarutung ( Tapanuli Utara )

Tarutung adalah ibukota Kab. Tapanuli Utara, yang pada awal abad ke-19 adalah tempat yang ramai ramai dikunjungi oleh orang-orang sekitarnya untuk transaksi dagang yang datang dari daerah Silindung, Humbang, Samosir, Toba, Dairi, termasuk dari selatan seperti Pahae, Sipirok, hingga Sibolga dan Barus.  Saat ini, Tarutung terkenal sebagai pusat wisata religi di Sumatera Utara. Di kota inilah sentrum kegiatan Gereja HKBP berada.

Tarutung memiliki iklim yang dingin, menawarkan pesona keindahan alam yang memikat. Di kota ini, Anda dapat pergi ke Sijaba Huta Ginjang, sebuah taman wisata alam di Sumatera Utara yang menghadap ke arah Danau Toba.  Selain Salib Kasih yang merupakan landmark memikat lainnya, di Tarutung terdapat pula kolam pemandian air soda yang hanya ada dua di dunia selain Venezuela, yaitu Aek Rara Tarutung. Jika ingin menelusuri riwayat kekristenan di Tanah Batak, Anda dapat pergi ke kantor pusat HKBP di Pearaja.

Maha Vihara Adhi Maitreya ( Medan )

Orang Medan lebih sering menyebut nama vihara ini sebagai Vihara Cemara Asri karena lokasinya yang berada dalam kompleks perumahan Cemara Asri di kota Medan. Inilah vihara terbesar di Indonesia, berdiri begitu megahnya. Anda tidak perlu mengeluarkan biaya untuk dapat masuk ke tempat wisata di kota Medan ini, namun penting sekali untuk menjaga ketenangan tatkala mengunjunginya.

Maha Vihara Adhi Maitreya adalah sebuah tempat peribadatan agama Buddha, memiliki suasana yang asri, tertata rapi, dan terjaga kebersihannya. Berdiri di atas lahan seluas 4.5 hektar, bangunan vihara ini secara arsitektural adalah berkarakter ajaran Buddha Maitreya.  Saat masuk ke dalam vihara, Anda akan menemukan tiga buah patung suci, yakni patung Sang Buddha, Dewi Kwan Im, dan Hakim Bao. Berjalan-jalan mengelilingi vihara sambil berfoto adalah kegiatan yang paling populer dilakukan wisatawan selain tentu saja untuk tujuan beribadah bagi yang ingin melakukannya.

Menara Air Tirtanadi ( Medan )

Menara Air Tirtanadi adalah sebuah menara air yang sangat penting bagi masyarakat kota Medan. Didirikan oleh pemerintah Belanda pada tahun 1908 sebagai tempat penampungan air, saat ini Menara Air Tirtanadi masih berfungsi sebagai penampung air yang sangat berguna bagi masyarakat Medan. Sejak dahulu kala, Menara Air Tirtanadi sudah menjadi salah satu ikon kota Medan, hingga sekarang menjadi tempat wisata yang tidak biasa di kota Medan.

Danau Siombak ( Medan )

Danau Siombak adalah danau seluas kira-kira 40 hektar yang terletak di Kelurahan Paya Pasir, Medan, Sumatera Utara. Danau Siombak adalah lokasi akhir pekan favorit warga Medan, terutama bagi mereka yang ingin bersantai sambil memancing. Selain itu terdapat juga kawasan bermain anak-anak hingga berbagai jenis permainan air sehingga Danau Siombak sangat cocok untuk tempat wisata akhir pekan warga Medan dan sekitarnya. Jarang ada wisatawan asing yang datang ke Danau Siombak.

Kamis, 26 Maret 2015

Rumah Tjong A Fie ( Medan )

Rumah Tjong A Fie, apa yang spesial dari tempat ini sampai bisa menarik perhatian wisatawan? Rumah Tjong A Fie adalah rumah yang dulunya dimiliki oleh Tjong A Fie, orang terkaya di Medan pada masa lampau. Tjong A Fie meninggal pada tahun 1926 akibat pendarahan otak, namun ia meninggalkan sebuah warisan berupa rumahnya yang merupakan saksi sejarah dan juga sebuah museum. Kekayaan yang ia miliki, ia bagikan sebelum meninggal kepada masyarakat yang membutuhkan.

Rahmat International Wildlife Museum & Gallery ( Medan )

Rahmat International Wildlife Museum & Gallery adalah sebuah museum yang memamerkan berbagai macam koleksi binatang yang telah diawetkan. Berlokasi di kota Medan, museum ini adalah satu-satunya museum yang mempunyai koleksi lengkap hewan yang diawetkan di Asia. Museum yang beralamat di Jalan S. Parman ini buka sampai dengan jam 5 sore, dengan harga tiket masuk sebesar 25,000 Rupiah, untuk safari malam biayanya adalah 10,000 Rupiah, dan untuk memotret biayanya adalah 20,000 Rupiah.

Gunung Sibayak ( Sibayak )

Gunung Sibayak adalah tempat wisata di Sumatera Utara yang cocok bagi anda yang menyukai petualangan. Pernah meletus pada tahun 1600, Gunung Sibayak sekarang ini lumayan populer di kalangan pendaki gunung karena keindahan dan tantangan yang ditawarkannya. Biasanya mereka berangkat sekitar jam 2 pagi, sehingga dapat menikmati matahari terbit pada saat sudah berada di atas Gunung Sibayak. Selain dapat melihat matahari terbit yang indah, dari puncak Gunung Sibayak kita juga dapat melihat kota Medan.

Cagar Alam Sibolangit ( Sibolangit )

Cagar Alam Sibolangit adalah sebuah kawasan dengan luas sekitar 24 hektar yang berlokasi di Kabupaten Deli Serdang. Memiliki bentuk tanah yang berbukit dan berada di ketinggian 500 meter di atas permukaan laut, Cagar Alam Sibolangit menawarkan pemandangan yang indah dan suasana yang sejuk. Selain untuk wisata alam, Cagar Alam Sibolangit adalah lokasi favorit untuk kegiatan perkemahan pramuka.

Hillpark Sibolangit / Green Hill City ( Sibolangit )

Berlokasi di Desa Suka Makmur Sibolangit, Deli Serdang, Hillpark Sibolangit adalah sebuah taman rekreasi yang mempunyai banyak jenis permainan. Mirip dengan Dufan di Jakarta, Hillpark Sibolangit adalah salah satu taman permainan yang terbesar di Sumatera dengan luas sekitar 20 hektar. Sesuai dengan namanya, Hillpark Sibolangit berada di daerah pegunungan yang memiliki ketinggian sekitar 550 meter di atas permukaan laut sehingga memiliki udara yang lumayan sejuk.

Aek Sijornih ( Padang Sidempuan )

Aek Sijornih mungkin kurang populer di telinga wisatawan karena memang tempat ini kurang diperhatikan pemerintah. Aek Sijornih adalah sebuah tempat wisata di Sumatera Utara berupa air terjun. Aek Sijornih adalah sebuah nama dari bahasa batak yang mempunyai arti air jernih. Berlokasi di Desa Aek Libung, Aek Sijornih terdiri dari dua buah air terjun berukuran kecil yang melewati tebing miring dengan kandungan kapur.