Pulau-pulau di Mentawai tersebut merupakan puncak dari suatu “punggung” rangkaian pegunungan di bawah laut. Selain itu lokasi pulau-pulaunya juga berada di lepas pantai Provinsi Sumatera Barat dan di kepung oleh Samudera Hindia yang luas. Keberadaan kepulauan Mentawai yang berada di tengah lautan luas tersebut, membuat pantai-pantai di Mentawai terkenal memiliki pasir yang bersih serta pemandangan yang indah, sementara ombaknya juga bagus terutama untuk selancar Tercatat tidak kurang dari 400 titik surfing berada di kepulauan Mentawai, dari mulai ombak yang sedang sampai ombak yang paling menantang yang di cari peselancar dunia. Wajar kiranya jika di pantai-pantai yang memiliki ombak yang bagus tersebut sering diadakan even selancar tingkat dunia, yang semakin mengenalkan nama Mentawai ke mancanegara. Desa bosua adalah salah satu diantara tujuan selancar yang terkenal di dunia ombak di desa Bosua mencapai 3 meter sehingga cocok untuk siapapaun yang suka menantang adrenalin, tetapi hati-hati dengan pantainya yang agak berkarang. Desa Bosua bisa di tempuh dengan menggunakan speedboat dari ibukota kabupaten yakni Tuapejat dan memakan waktu sekitar 4 jam.
Pulau Nyang Nyang di Desa Katurei juga memiliki ombak tinggi yakni mencapai 4 meter, dan di sebut sebagai salah satu ombak tertinggi di dunia. Tempat lain yang memiliki ombak yang tinggi adalah Pulau Karamajat yang masih terdapat dalam Desa Katurei ombak di tempat ini bisa mencapai 2-4 meter. Apabila menginginkan sebuah pantai yang memiliki ombak yang aman dan tenang untuk keluarga maka Pulau Siruso dan Pantai Bulasat adalah pantai yang cocok karena memiliki ombak yang rendah, pasirnya yang putih serta air lautnya yang jernih. Selain objek wisata pantai dan selancar, Mentawai juga menawarkan objek wisata trekking ke hutan pedalaman tropis yang masih asri hijau alami dengan berbagai satwanya yang hidup di dalamnya. Sementara masyarakat setempat yang di kenal dengan masyarakat Mentawai masih tradisional dan memegang teguh tradisi mereka. Desa-desa budaya yang di kenal masih mempertahankan adat dan budayanya yang asli antara lain Desa Madobak, Desa Ugai, dan Desa Matotonan.
Untuk menuju Kepulauan mentawai maka bisa diakses dengan menggunakan kapal motor yang melayani penyebranagan dari Padang ke Mentawai. Atau jika memiliki budget lebih maka bisa menyewa pesawat kecil yakni Tiger Air atau SMAC ke Tuapejat di Pulau Sipora dari Bandara Internasional Minangkabau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar